Bekasi, 19 April 2025
Kemacetan tiga hari di Jakarta Utara merupakan sebuah peristiwa yang seharusnya dapat dihindari. Ribuan kendaraan terjebak tanpa gerak selama 72 jam di sekitar Pelabuhan NPTC1, Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, dan jalur utama menuju Jakarta Utara. Kejadian ini menjadi bukti nyata lemahnya manajemen penjadwalan dan operasional pelabuhan serta koordinasi antar instansi di wilayah Tanjung Priok Jakarta, yang seharusnya mampu menjaga kelancaran lalu lintas, terlebih di area krusial seperti pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan utama di Indonesia.
Penyebab utama dari kemacetan ini adalah lonjakan aktivitas bongkar muat yang telah terjadwal sebelumnya. Namun ironisnya, potensi masalah yang dapat diprediksi ini tidak ditangani dengan mitigasi yang memadai. Padahal, sinergi antara pihak pelabuhan, kepolisian, operator jalan tol, dan instansi terkait lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi dampak buruk ini.
Peristiwa ini bukanlah kejadian tak terduga, melainkan kategori 'White Swan', peristiwa yang dapat diprediksi dan semestinya ditangani. Pengelolaan yang lebih baik sangat mungkin dilakukan melalui perencanaan dan kerja sama yang matang.
IARSI menyerukan pentingnya penerapan pendekatan berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan seperti ini. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil adalah penyempurnaan Sistem Alarm Deteksi Dini untuk lalu lintas di pelabuhan dan jalan raya sekitar, berbasis data real-time, yang memadukan informasi dari laporan perizinan, jadwal bongkar muat, dan data kepadatan lalu lintas. Sistem ini akan memberikan akses langsung kepada semua pihak terkait sehingga koordinasi dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan proaktif.
Dengan teknologi tersebut, pihak berwenang dapat:
1. Mengatur penjadwalan dan operasional bongkar muat;
2. Mengoptimalkan fasilitas dermaga dan pelabuhan, serta arus lalu lintas melalui jalur alternatif untuk mengurangi beban kapasitas berlebih;
3. Memastikan komunikasi lintas instansi berjalan lebih efektif dan cepat.
Saatnya bagi kita semua, baik warga masyarakat maupun pelaku usaha, mendesak perubahan nyata dalam manajemen transportasi dan logistik, khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok dan wilayah sekitarnya. IARSI mendorong para pemangku kepentingan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya untuk melakukan penggunaan teknologi modern dan data berbasis Big Data yang akurat dan cepat sebagai fondasi utama sistem pengelolaan yang lebih baik.
Kemacetan seperti ini tidak hanya menjadi momok ekonomi, tetapi juga berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
—————————————————
Tentang IARSI
Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) adalah badan hukum perkumpulan para profesional dan tenaga ahli manajemen rantai suplai yang berkomitmen mendukung pengembangan rantai suplai yang berkualitas, produktif, efisien dan berdaya saing di Indonesia. Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, IARSI berkomitmen untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi : www.iarsi.org
0 Komentar