Oleh Peneliti IARSI : Irvan Maksudi
Menurut saya Supply Chain Management (SCM) merupakan alat yang baik untuk memahami kondisi laporan keuangan suatu perusahaan karena salah satu aliran utamanya adalah aliran cash atau uang. Kita tidak bisa hanya fokus pada aliran material tanpa mempertimbangkan aliran informasi. Jadi ketika kita merilis order dengan information dari perusahaan kita ke pemasok tingkat pertama, mereka akan mengirimkan material kepada kita secara cepat. Kemudian kita akan memberikan pembayaran kepada pemasok tingkat pertama tersebut sebagai pembayaran atas material/ produk yang dikirimkan. Dapat dibayangkan jika pembayaran kita terlambat, maka konsekuensinya adalah pemasok tingkat pertama akan mengalami kesulitan untuk memenuhi skema berikutnya karena kekurangan modal uang untuk membeli material, melakukan produksi, membayar gaji pekerja dsb.
Sehingga kita dapat membayangkan aliran kas atau uang dalam SCM sangat penting untuk menjaga kelancaran dan kalangsungan usaha bisnis kita. Pertanyaan saya adalah bagaimana kita dapat memastikan bahwa uang kita cukup sebagai modal untuk keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis? Kita harus menjaga beberapa aspek utama seperti produktivitas, biaya stok material, biaya stok barang jadi, biaya produksi, dan masih banyak lagi.
SCM memerlukan pemahaman dasar tentang akuntansi dan laporan keuangan organisasi karena manajer rantai pasokan harus memahami dan menerapkan pengendalian biaya. Kita harus memahami bagaimana keputusan rantai pasokan mengalir melalui akuntabilitas dan laporan keuangan, dan sehingga pada akhirnya, pilihan mereka berkontribusi pada hasil keuangan organisasi menjadi sangat penting dan kritis. Manajer SC dapat memandu di area ini dari hasil keuangan organisasi. Berikut Konsep yang harus dipahami yang terkait dengan akuntansi dan laporan keuangan adalah:
2. Manajemen/ pengaturan pengeluaran.
3. Biaya standar pengeluaran.
Kemudian kita akan membahas pokok bahasan diskusi lainnya seperti berikut seperti tiga kriteria diatas sebagai berikut:
1. Aliran dana atau cash uang.
Meskipun aliran dana wajib ada untuk rantai pasokan, namun kenyataannya aliran dana/ uang yang tidak terkoordinasi atau kurang optimal dalam rantai pasokan. Ada beberapa keuntungan dari aliran uang agar menjadi lebih baik:
- Mengurangi waktu siklus “Cash to Cash”. Indikator seberapa efisien perusahaan mengelola asetnya untuk meningkatkan kecepatan, pengembalian atau perputaran arus cash. Setiap organisasi memiliki aliran, industri, strategi organisasi, dan banyak lagi yang berbeda. Namun, waktu siklus setiap organisasi untuk mendapatkan cash uang merupakan tolok ukur penting bagi bisnis untuk perbaikan berkelanjutannya sendiri.
- Peningkatan perputaran dana cash untuk meningkatkan hubungan antara pelanggan-pemasok melalui persepsi risiko bisnis yang lebih kecil, peningkatan keandalan, dan komunikasi yang lebih baik (cepat, tepat dan terukur).
- Peningkatan kecepatan aliran arus cash akan cenderung mengurangi ketidakseimbangan antara bisnis besar atau yang lebih kecil dalam aliran rantai pasokan.
2. Manajemen/ pengaturan pengeluaran.
Upaya awal dalam rantai pasokan difokuskan terutama pada pemotongan biaya karena rantai pasokan merupakan suatu kesatuan utama dan biaya yang panjang. Semuanya tentang penghapusan pemborosan, waktu, gerakan yang tidak perlu, cacat, dan biaya tambahan. Manajemen pengeluaran berkaitan dengan:
- Menemukan cara untuk pembelian dan diskon tarif kuantitas transportasi.
- Berkoordinasi erat dengan bagian hutang atau pinjaman karena waktu pembayaran akan menjadi sangat penting untuk pelaksanaan manajemen pengeluaran.
- Mengurangi jumlah yang dibelanjakan untuk inventaris modal atau meningkatkan kecepatan inventaris yang dapat diubah untuk menjadi uang tunai tanpa mengurangi kualitas layanan pelanggan atau pendapatan.
- Untuk mengendalikan biaya eksternal, juga organisasi menggunakan sistem seperti biaya standar untuk mengendalikan biaya internal.
3. Biaya standar pengeluaran.
Biaya standar adalah biaya untuk target material, proses, atau produk termasuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Berikut adalah beberapa istilah tambahan:
- COGS (Harga pokok penjualan), klasifikasi akuntansi yang sangat berguna untuk menentukan jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dialokasikan.
- Harga saat ini, harga yang saat ini yang akan dibayarkan dan dibandingkan dengan biaya standar. Variasi penggunaan, penyimpangan konsumsi aktual bahan baku dibandingkan dengan standar.
- Variasi biaya, perbedaan antara anggaran untuk suatu aktivitas dan biaya aktual pelaksanaannya.
- Volume adalah berapa banyak unit sumber daya yang dibeli atau digunakan, dan tarif adalah biaya per unit sumber daya tersebut.
- Manajemen dan bagian akuntansi harus melakukan kontrol yang ketat terhadap variasi karena kontrol ini adalah kunci untuk menghindari peningkatan cash atau biaya pada akhir periode pelaporan manajemen.
Sumber : www.iarsi.org