Oleh Ketua Umum IARSI : Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D.
Memasuki kuartal pertama tahun 2025, pelaku bisnis di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat terkait penurunan penjualan karena daya beli masyarakat yang melemah, serta perubahan signifikan dalam pola konsumsi dan daya beli masyarakat. Penurunan omzet yang dirasakan oleh berbagai sektor menuntut perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat dan cerdas dalam menyusun strategi bisnis.
Peritel besar dan supermarket juga tengah mengalami tekanan akibat pergeseran preferensi konsumen.
Namun disisi lain, modern minimarket masih dapat bertahan dan berusaha berkembang dengan model bisnis yang lebih efisien dan fleksibel.
Pola bisnis transportasi logistik pun akhirnya mengalami perubahan. lModel Full Load (FTL) beralih ke Less Than Load (LTL), mendorong efisiensi dan perubahan pola permintaan konsumen yang terus terjadi.
Di tengah tantangan ini, perusahaan dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif dalam mengelola keuangan dan operasionalnya. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menjaga stabilitas bisnis:
- Mempercepat Cash Receivable Perusahaan untuk mengoptimalkan arus kas dengan memperpendek TOP tagihan, sehingga perputaran dana lebih cepat dan likuiditas bisnis tetap sehat.
- Menjalin komunikasi proaktif dengan supplier untuk berupaya memperpanjang tempo pembayaran, sehingga perusahaan memiliki ruang lebih besar dalam pengelolaan keuangan.
- Fokus pada Produk Flagship Perusahaan: Mengutamakan produk dengan perputaran cepat guna menjaga aliran pendapatan dan mengurangi risiko stok yang tidak produktif.
- Pemanfaatan teknologi yang sudah semakin terjangkau, bahkan dalam rantai suplai dan procurement dapat meningkatkan transparansi serta efisiensi bisnis, memastikan setiap langkah strategis memberikan dampak maksimal.
Bagi Anda profesional di perusahaan yang bergerak di layanan jasa terkait aliran rantai suplai, kesiapan untuk beradaptasi dan respons cepat menjadi kunci. Pelaku bisnis harus mampu terus membaca tren, menyusun strategi yang gesit, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat.
Dengan inovasi dan ketahanan operasi, kita dapat melewati tantangan ini bersama dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Sumber ; www.iarsi.org