Jakarta, 8 Juli 2025 —
Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) melalui salah satu penelitinya, Achmad Riad, ST, MM, CPLSC., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia atas penetapan Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tahun 2025 yang mengatur penyempurnaan bentuk kerja sama dalam pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas).
“Kami melihat Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 ini sebagai angin segar bagi sektor energi nasional. Regulasi ini tidak hanya memberikan kerangka kerja yang lebih fleksibel dan adaptif bagi para pelaku industri hulu migas, tetapi juga diyakini dapat meningkatkan minat investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Achmad Riad. “Dengan adanya dorongan eksplorasi dan eksploitasi yang lebih masif, tidak hanya volume produksi migas nasional akan meningkat, tetapi juga mampu menggairahkan pertumbuhan ekonomi secara lebih luas.”
Selanjutnya, Peraturan Menteri ESDM No. 15 Tahun 2025 turut memperkuat kepastian hukum dan mekanisme penghitungan lifting produksi migas nasional yang lebih transparan dan terukur. IARSI meyakini bahwa Permen ini merupakan langkah cermat dalam mencapai target lifting minyak nasional tahun 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) dimana target tahun 2025 ini merupakan peningkatan dari realisasi produksi minyak nasional sebelumnya yang berada di kisaran 580.000 bph.
Menindaklanjuti regulasi tersebut, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, telah mengesahkan Pedoman Tata Kerja No. PTK-023/SKKIA0000/2025/S9 sebagai instrumen operasional pelaksanaan kerja sama pengelolaan wilayah kerja. Pedoman ini menjadi tonggak penting dalam menjamin efektivitas implementasi Permen ESDM yang baru.
Meskipun pada semester pertama tahun 2025 ini capaian lifting nasional telah menyentuh 98% dari target APBN, IARSI menilai bahwa sinergi antara regulasi, pelaksanaan teknis, dan dukungan investor akan menjadi fondasi kuat menuju swasembada energi Indonesia, sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Transformasi sektor energi memerlukan stabilitas regulasi, semangat kolaborasi, dan kesiapan teknis dari seluruh pemangku kepentingan,” tutup Achmad Riad. “Kami di IARSI siap berkontribusi melalui kajian strategis dan penguatan rantai suplai energi nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global.”
Sekretariat IARSI
Website: www.iarsi.org
email: Sekretariat.bpn@iarsi.org